Jumat, 28 Oktober 2011

Persit KCK XXVIII melaksanakan pertemuan Cabang

MEULABOH - (03/10),Persit Kartika Cab XXVIII melaksanakan kegiatan pertemuan rutin.

Dalam rangka mempererat tali silahturahmi serta untuk menjaga kekompakan antara keluarga besar Kodim0105 AcehBarat Persit KCK melaksanakan kegiatan pertemuan rutin yang dilaksanakan minimal 1 bulan sekali yang mana tujuannya adalah untuk memberikan motivasi serta membina keluarga besar TNI dan memberikan arahan serta kebijakan-kebijakan yang mana telah ditetapkan koorcab maupun dari PD IskandaMuda yang harus diteruskan kepada istri-istri prajurit guna membantu suami dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya dalam menggabdikan dirinya selaku alat pertahanan Negara.(rizk)

Kamis, 06 Oktober 2011


MENYAMBUT HUT TNI KE 66 Ketua Persit KCK cab XXVIII Dim 0105 AcehBarat Beserta Pengurus turut serta dalam kegiatan Penanaman sejuta pohon

MEULABOH - (04/10),Ketua Persit KCK cab XXVIII Dim 0105 AcehBarat Ny.Andi Sirajuddin beserta pengurus Persit turut dalam kegiatan penanaman sejuta pohon dalam rangka HUT TNI

Dalam Rangkaian acara HUT TNI Ke-66 Persit KCK cab.XXVIII Dim 0105 AcehBarat turut berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan Kodim 0105 AcehBarat dalam rangka menyambut HUT TNI Ke66 yang mana hal tersebut adalah suatu keharusan dikarenakan Persit lahir dan besar sebagai organisasi kewanitaan TNI bertujuan untuk selalu mendukung serta mendorong bagi kesejahteraan keluarga besar TNI, sehingga sangatlah penting peranan Persit didalam kemajuan serta tumbuh kembangnya TNI maupun keluarga Besar TNI.(rizk)

Senin, 03 Oktober 2011

Silahturahmi Ketua Persit KCK cab.XXVIII Kodim 0105 AcehBarat Pada Keluarga Besar IBI


MEULABOH - Meulaboh,01 Oktober 2011,terlihat Ketua persit khartika chandra kirana XXVIII Dim 0105/Aceh Barat Ny Andi Sirajuddin sedang melakukan pesejuk pada keluarga besar (IBI) Ikatan Bidan Indonesia segaligus dalam rangka pelantikan pengurus (IBI) Kabupaten Aceh Barat periode 2011-2013
Ketua Persit KCK XXVIII melaksanakan silahturahmi sekaligus menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Bidan Indonesia Kab. AcehBarat yang turut dihadiri juga dalam kegiatan Ketua Dharma Wanita Kab.Aceh barat Ny Ramli, ms. Yang mana tujuan dari kegiatan silhturahmi ini juga untuk mempererat tali silahturahmi antara organisasi kewanitaan yang ada diwilayah Acehbarat serta saling berkomunikasi sehingga dapat meningkatkan kerjasama yang baik antara instansi yang ada. (rizk)

Jumat, 16 September 2011

Mie Kering Makassar (Mie Titi)


Bahan-bahan :
- Mie Telor
- Daging ayam (ayam filet or ayam potong bisa aja)
- Ati sapi (kalau gak ada pake liverpastei juga bisa)
- Udang diiris sesuai selera
- Baso sapi/ayam 5 butir, iris sesuai selera
- Telor 1- 2 butir, tergantung selera
- Sayur-sayuran (kol, sawi, wortel, etc)
- Tomat
- daun seledri, bawang en prei jangan lupa – iris2 halus
- tepung maizena 3 sendok or sesuai takaran kekentalan yang diinginkan
- Minyak goreng

Bumbu-bumbu :
- bawang putih 3 siung
- bawang bombay 1 siung kecil
- bawang merah 1 siung
- kemiri 1 biji- merica en paprika bubuk
- garam
- cinta;)

Pelengkap :
- jeruk nipis or citroen
- bawang goreng / gebakken uitjes dari Conimex or Inproba;)
- sambel botol

Cara membuat :
** Mie :
- Taruh kepingan mie dibaskom, en siram dengan air panas. Diamkan kurang lebih 4 menit sampe rada lembek (biarkan mie terurai). Tiriskan en biarkan agak dingin dulu.
- Goreng mie yang sudah tiris di wajan or frituurpan (pake’minyak agak banyakan ya, biar mienya tenggelam di minyak), sampai berwarna kecoklatan en jadi kering. Simpan di wadah tertutup biar tetep renyah.

** Kuahnya :
- Rebus ayam dengan 2 liter air (or sesukanya, takaran gue suka2 soale;)) sampai ayamnya lembek, en air rebusan ayam disisihkan buat kuah. Daging ayam di iris2 kotak, sisihkan.
- Bumbu2 diulek or diblender jadi satu. Merica dan garam boleh ditambahkan kemudian sesuai keinginan
- Panaskan minyak di wajan, tumis bumbu2 yang sudah dihaluskan, kalau sudah kecoklatan masukkan irisan udang, ayam dan baso, aduk sama-sama. Biar gak lengket, masukkan sedikit demi sedikit air rebusan ayam sampai habis. Takaran kuah sesuai selera dan keinginan (kalo gue suka kalau banyak kuahnya, jadi suka dilebih2kan air rebusannya). Biarkan sampai mendidih.
- Sambil kuah mendidih, cicipin dikit takaran garam en merica. tiup2 dulu, jangan sampai lidah jadi terbakar kepanasan;).
- Setelah menididih beberapa saat, masukkan sayur2an yang sudah dipotong2, biarkan beberapa saat.
- Siapkan campuran tepung maizena yang diaduk dengan air, tuang perlahan2 kedalam kuah sampai tercapai kekentalan yang diinginkan.
- Setelah kuah rada mengental, yang terakhir masukkan ceplokan telur dan langsung aduk kuah biar jadi terlihat seperti berserat.
- Biarkan mendidih beberapa saat sambil terus diaduk – supaya gak lengket di panci.
- Masukkan irisan daun seledri, bawang, dan prei.. Udah, selesai buat kuahnya
- Matikan kompor jangan lupa ya;)..

Cara penyajian :
- Siapkan piring, dan taruh mie goreng kering di piring sesuai porsi yang diinginkan
- Tuangkan kuah diatas mie.
- Taburi dengan bawang goreng, peras dengan jeruk nipis, tuangin dengan sambel botol.
- Jangan lupa, masukkan sejumput bumbu cinta kedalam mie titi ini;)..
- Selamat menikmati.

Tips :
- Untuk daging ayam : kalo gue lebih seneng pake ayam potongan gitu (kip karbonade), tapi kulit ayamnya dilepas dulu, en lemak2nya disingkirkan, baru ayamnya di rebus. Soale tulangnya khan gurih tuh buat kuah, en ntarnya khan bisa gue nikmati juga.
- Kulit ayam gue gak buang, di iris kecil2 terus digoreng dijadiin minyak ayam. Jadinya tambah nikmat.
- Kalau yang suka, boleh pake vetsin or penyedap rasa.. gue mah nggak pernah pake, jadi gak dicantumin di bahan2.


Es Doger


Bahan :

  • 1 liter santan agak cair
  • 250 gram gula pasir (atau sesuai selera, jika tidak mau terlalu
  • manis)
  • pewarna merah secukupnya
  • 2 butir kelapa muda serut halus

Pelengkap :

  • Singkong tape
  • Merah delima (rebus dan tiriskan)
  • Tapen ketan hitam
  • Susu kental manis

Cara membuat :

  • Rebus santan dan gula sambil diaduk terus, sampai mendidih, kemudian angkat dari api. Aduk.
  • Setelah dingin masukan ke freezer sampai agak beku, serut dan mixer sebanyak 2-3 kali,
  • Pada mixer tahap terakhir, campurkan serutan kelapa muda dan pewarna merah.

Cara penyajian :

  • Tuang bahan pelangkap ke dalam gelas saji
  • Tambahkan kerokan / serutan santan di atas
  • Tuang susu kental manis jika suka


Persatuan Isteri Prajurit
Persit Kartika Chandra Kirana



KEANGGOTAAN PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA

1. Isteri prajurit organik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang
a. Suaminya masih dinas aktif di dalam organisasi TNI Angkatan Darat
b. Suaminya ditugaskan di Iuar Iingkungan TNI Angkatan Darat tetapi masih dinas aktif.
c. Suaminya memasuki masa persiapan pensiun dan diangkat sebagai anggota cadangan dalam dinas aktif (DDA).

2. Isteri purnawirawan TNI Angkatan Darat sebagai anggota yang ditugasi atas nama persatuan isteri prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana dengan persetujuan Pembina Utama Persit Kartika Chandra Kirana atau pembina.


Persatuan Isteri Prajurit
Persit Kartika Chandra Kirana



SEJARAH SINGKAT
PERSATUAN ISTRI PRAJURIT ( PERSIT) KARTIKA CHANDRA KIRANA


Organisasi istri prajurit TNI AD Persit Kartika Chandra Kirana lahir di tengah-tengah perjuangan bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Dalam pertumbuhannya, organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan TNI AD. Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela negara dan ingin ikut serta berjuang mendampingi suami sesuai dengan sifat kewanitaannya. Kegiatan dapur umum dan palang merah merupakan pilihannya dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Dengan didasari rasa senasib seperjuangan, maka di beberapa tempat istri prajurit TNI AD membentuk organisasi yang bersifat lokal dengan nama yang berbeda-beda antara lain

a. Diawali dengan dibentuknya Persatuan Kaum Ibu Tentara ( PKIT) pada tanggal 3 April 1946 di Purwakarta Jawa Barat oleh Ny. Ratu Aminah Hidayat istri Kolonel Hidayat Kepala Staf Komandemen, yang kemudian kita kenal sebagai pendiri Persit. Sejak itulah sejarah organisasi Persit Kartika Chandra Kirana dimulai.

b. Di Serang Jawa Barat berdiri organisasi dengan nama Persatuan Istri Tentara ( PIT) yang diketuai oleh Ny. Suhadi.

c. Di Malang Jawa Timur organisasi yang serupa berdiri dengan ketuanya Ny. S. R. Lasmindar.

Untuk menghadapi tantangan perjuangan yang semakin berat , maka pada tanggal 15 Agustus 1946 PKIT mengadakan konferensi di Garut Jawa Barat guna mempersatukan organisasi-organisasi isteri tentara yang ada di daerah-daerah . Dalam konferensi tersebut nama PKIT diubah menjadi Persatuan Istri Tentara ( Persit ) atas saran Ny. Hamara Effendi. Selanjutnya kegiatan Persit semakin meningkat seiring dengan perkembangan organisasi TNI AD . Untuk itu beberapa kongres telah diselenggarakan yaitu :

1. Kongres I tanggal 25 s.d 27 Oktober 1950 diadakan di Semarang dipimpin oleh Ny. A.H. Nasution yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :

a. Persatuan Istri Tentara diubah menjadi Persaudaraan Istri Tentara disingkat Persit
b. Tanggal 3 April ditetapkan sebagai hari jadi Persit.
c. Struktur organisasi Persit disesuaikan dengan struktur organisasi TNI Angkatan Darat.

2. Kongres II di Bandung tahun 1951

3. Kongres III di Denpasar tahun 1953

4. Kongres IV di Yogyakarta tahun 1955

5. Kongres V di Malang tahun 1958

6. Kongres VI di Magelang tahun 1960

7. Kongres VII di Jakarta tahun 1963

8. Kongres VIII tahun 1964 di Jakarta merupakan kongres darurat yang dilaksanakan karena mewaspadai adanya penyimpangan dengan masuknya unsur-unsur non Pancasila. Kongres darurat tersebut dipimpin oleh Ny. A. Yani istri Men/Pangad selaku Ketua Umum DPP Persit yang menghasilkan dua keputusan penting sebagai berikut :

a. Persatuan Istri Tentara diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana (Persit Kartika Chandra Kirana).

b. Pemimpin dijabat oleh istri pemimpin TNI Angkatan Darat secara fungsional.

9. Pada Kongres IX tahun 1967 ditetapkan lambang Persit Kartika Chandra Kirana yang merupakan hasil karya Mayor Caj Tranggono.

Pada tahun 1962 himne dan mars Persit Kartika Chandra Kirana diciptakan oleh Bapak A. Tampubolon.

Selanjutnya kongres diadakan secara periodik, dan pada tahun 1974 istilah kongres diganti dengan rapat kerja.

Rapat kerja pertama dilaksanakan pada bulan April 1974 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :

a. Mempertegas hasil kongres darurat tahun 1964

b. Ketua dan wakil ketua setiap tingkat kepengurusan dijabat secara fungsional.

Kemudian istilah rapat kerja diganti menjadi musyawarah pusat (Mupus) yang diadakan setiap 3 tahun sekali sejak tahun 1978.

Hasil keputusan Mupus I s.d. VIII secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Mupus I tahun 1978 dipimpin oleh Ny. Widodo, memutuskan tentang status istri anggota militer tituler TNI Angkatan Darat, istri purnawirawan dan warakawuri sebagai anggota biasa, sedangkan keanggotaan bagi Kowad ditiadakan.

2. Mupus II tahun 1981 dipimpin oleh Ny. Poniman, memutuskan tentang status istri purnawirawan dan warakawuri sebagai anggota luar biasa.

3. Mupus III tahun 1984 dipimpin oleh Ny. Rudini, memutuskan tentang penyempurnaan tingkat kepengurusan Persit Kartika Chandra Kirana yang terdiri atas pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus gabungan, pengurus cabang BS, pengurus koordinasi cabang, pengurus cabang, pengurus ranting dan pengurus anak ranting.

4. Mupus IV tahun 1987 dipimpin oleh Ny. Try Sutrisno yang bertepatan dengan diterbitkannya UU Republik Indonesia no. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan, memutuskan :

a. Persit Kartika Chandra Kirana sebagai organisasi kemasyarakatan yang tergabung pada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi.

a. Pancasila sebagai satu-satunya asas Persit Kartika Chandra Kirana.

5. Mupus V tahun 1990 dipimpin oleh Ny. Edi Sudradjat, memutuskan :

a. organisasi kemasyarakatan Persit Kartika Chandra Kirana berinduk kepada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi

b. mencantumkan pasal tentang anggota kehormatan

c.nbsp; meniadakan status keanggotaan bagi PNS wanita

d. istri PNS TNI AD sebagai anggota luar biasa Persit Kartika Chandra Kirana adalah juga anggota biasa IKKT.

6. Mupus VI tahun 1993 dipimpin oleh Ny. Edi Sudradjat, memutuskan :

a. wadah pembinaan bagi istri purnawirawan dan warakawuri TNI Angkatan Darat adalah organisasi kemasyarakatan Perip Purna Garini (sekarang Peripabri) dan Pepabri.

b. sebutan seksi kekaryaan diubah menjadi seksi sosial politik.

7. Mupus VII tahun 1996 dipimpin oleh Ny. R. Hartono memutuskan : meniadakan musyawarah daerah, musyawarah gabungan dan musyawarah cabang BS menjadi rapat kerja daerah, rapat kerja gabungan dan rapat kerja cabang BS.

8. Mupus VIII tahun 1999 dipimpin oleh Ny. Afifah Subagyo HS. memutuskan :

a. Penasihat Utama ditiadakan

b. Istri Militer Tituler yang semula anggota biasa menjadi anggota luar biasa

c. Menambahkan uraian pada pasal yang tercantum dalam AD ART untuk wadah Korps Wanita TNI AD selaku Pembina Persit Kartika Chandra Kirana

d. Penambahan kebijaksanaan dalam atribut untuk seragam bagi yang menggunakan busana muslimah

e. Seksi Sosial Politik dihilangkan dan penambahan Urusan Komunikasi Sosial di Seksi Organisasi

f. Perubahan pelaksanaan Mupus Persit Kartika Chandra Kirana yang semula 3 tahun sekali menjadi 5 tahun sekali.

9. Mupus IX tahun 2004 dipimpin oleh Ny. Nora Ryamizard memutuskan:

a. Meniadakan istri militer tituler

b. Menyempurnakan atribut untuk seragam upacara dan muslimah

c. Pembinaan warakawuri 1 dan 2 tahun menjadi 3 tahun

Dalam perjalanan sejarahnya Persit Kartika Chandra Kirana pernah menerbitkan majalah Mekar pada tahun 50 an dan selanjutnya menerbitkan majalah Kartika Kencana pada tahun 1983 sebagai media penerangan kepada anggota sampai sekarang.

Pada tanggal 7 Juli 1967 atas prakarsa Ibu Siti Hartinah Soeharto selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana didirikan Yayasan Kartika Jaya sesuai akte notaris nomor 6 tanggal 26 Juli 1967.

Jabatan Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Kartika Jaya sejak tahun 1988 dijabat secara fungsional oleh Ketua dan Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana.

Pada usianya yang ke 50 tahun 1996, melalui pertimbangan yang telah dikaji manfaatnya demi pengembangan dan kelancaran tugas yayasan sesuai tujuan yang dikandungnya, Persit Kartika Chandra Kirana di bawah pimpinan Ny. R. Hartono selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana melaksanakan peleburan yayasan-yayasan yang dikelola oleh PD, PG, dan PCBS ke dalam satu wadah tunggal dengan nama Yayasan Kartika Jaya sesuai akte notaris nomor 20 tanggal 14 Desember 1995, yang langsung berada di bawah naungan Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat. Selanjutnya dengan dikeluarkan UU RI no.16 tahun 2004 tentang yayasan maka pada tanggal 16 Pebruari tahun 2005 maka jabatan Ketua dan Wakil Ketua Yayasan tidak lagi dijabat secara fungsional oleh Ketua dan Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dan Yayasan Kartika Jaya menjadi badan hukum yang berdiri sendiri.

Atas prakarsa Ny. Andy E. Sutarto selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, didirikan Yayasan Yatim, Yatim Piatu "Kartika Asih" pada tanggal 2 April 2002 menjelang Hari Ulang Tahun ke 56 Persit Kartika Chandra Kirana.

Yayasan ini khususnya memberikan beasiswa bagi putra-putri prajurit yang gugur di dalam melaksanakan tugas, sebagai wujud kepedulian dan rasa tanggung jawab Persit Kartika Chandra Kirana terhadap masa depan generasi penerus bangsa.

Demikian sejarah singkat Persit Kartika Chandra Kirana sejak kelahirannya pada tanggal 3 April 1946 hingga saat ini.

Para Ketua Umum yang pernah memimpin organisasi Persit Kartika Chandra Kirana adalah :

1. Ny. A.H. Nasution (27 Oktober 1950 8 Desember 1951)
2. Ny. Sahusilawane (8 Desember 1951 - 28 Desember 1952)
3. Ny. Bambang Supeno (28 Desember 1952 - 20 Desember 1953)
4. Ny. R.A. Tahir (20 Desember 1953 - 20 April 1955)
5. Ny. Hj. R. Omon Abdurachman ( 20 April 1955 - 18 Juli 1955)
6. Ny. Sukaswo (18 Juli 1955 - 28 Januari 1958)
7. Ny. E. Dachyar (28 Januari 1958 - 14 Januari 1961)
8. Ny. R.A. Tahir (14 Januari 1961 - 24 April 1963)
9. Ny. S.R. Lasmindar ( 24 April 1963 - 12 Desember 1964)
10. Ny. A. Yani (12 Desember 1964 - 17 Juni 1966)
11. Ny. Tien Soeharto (17 Juni 1966 - 30 Juni 1967)
12. Ny. M. Panggabean (30 Juni 1967 - 12 Januari 1970)
13. Ny. Umar Wirahadikusumah (12 Januari 1970 - 3 April 1973)
14. Ny. Surono ( 3 April 1973 - 14 Mei 1974)
15. Ny. Makmun Murod (14 Mei 1974 - 30 Januari 1978)
16. Ny. Widodo (30 Januari 1978 - 17 April 1980)
17. Ny. Poniman ( 17 April 1980 - 14 Maret 1983)
18. Ny. Rudini (14 Maret 1983 - 1 Juli 1986)
19. Ny. Try Sutrisno (1 Juli 1986 - 24 Februari 1988)
20. Ny. Edi Sudradjat (24 Februari 1988 - 10 April 1993)
21. Ny. Wismoyo Arismunandar ( 10 April 1993 - 13 Februari 1995)
22. Ny. R. Hartono (13 Februari 1995 - 13 Juni 1997)
23. Ny. Uga Wiranto (13 Juni 1997 - 23 Februari 1998)
24. Ny. Afifah Subagyo Hadisiswoyo (23 Februari 1998 - 2 Desember 1999)
25. Ny. Titik Tyasno Sudarto (2 Desember 1999 - 18 Oktober 2000)
26. Ny. Andy E. Sutarto (18 Oktober 2000 - 6 Juni 2002)
27. Ny. Nora Ryamizard (6 Juni 2002 - 25 Pebruari 2005)
28. Ny. Angky Djoko Santoso (25 Pebruari 2005 - 31 Desember 2007)
29. Ny. Diana Agustadi SP. (31 Desember 2007 - Sekarang)